Sunday, January 9, 2011

Momentum Trading "STODEX Futures"

Ada begitu banyak pendekatan analisa yang dilakukan oleh investor maupun trader dalam perdagangan berjangka dalam hal ini stodex futures dan yang paling sulit dari semua itu adalah Momentum Trading, karena hal ini merupakan teknik yang berhubungan langsung dengan indicator yang digunakan dalam menentukan entry point untuk masuk pasar dan pada umumnya teknik ini juga digunakan dalam bertransaksi instrumen keuangan lainnya.Ada dua kondisi pergerakan harga yang biasa digunakan dalam memilih momentum trading.

Yang pertama ; Trading Trend adalah suatu keadaan dimana pergerakan harga dalam keadaan up trend alias bullish maupun dalam keadaan down trend alias bearish dan juga dalam keadaan Sideways Trend.Yang dimaksud dengan up trend (Bullish) adalah suatu pergerakan harga yang berkecendrungan membentuk harga tertinggi secara terus-menerus dan down trend (bearish) merupakan kebalikannya yaitu suatu pergerakan harga yang berkecendrungan membentuk harga terendah secara terus-menerus.Sementara sideways trend suatu pergerakan harga dengan rata-rata pergerakan tertinggi dan terendah relatif stabil.Indicator yang secara umum biasa digunakan dalam trading trend ini adalah dengan menentukan Support Lines dan Resistance Lines.Artinya entry point dilakukan ketika harga menembus Support Lines maupun Resistance Lines.Yang dimaksud dengan Support Lines adalah sekelompok harga-harga terendah yang pernah terjadi sebelumnya dan membentuk suatu kekuatan harga yang diyakini sulit untuk dilalui oleh pergerakan harga pada masa berikutnya dan Resistance Lines merupakan sebaliknya.Dalam trading trend ini biasanya entry market sangat sering dilakukan oleh investor maupun trader sehingga volume transaksi biasanya sangat besar dan resiko trading juga dapat diminimalkan apabila dilakukan dengan kosisten dan disiplin.

Yang kedua ; Trading Range adalah suatu strategi bertransaksi dengan menghitung pergerakan harga rata-rata setiap harinya yang dijadikan sebagai dasar untuk menentukan entry point.Artinya investor maupun trader akan entry market ketika range pergerakan harga sudah mencapai range pergerakan harga rata-rata harian yaitu dengan melihat High-Low pada hari itu.Teknik trading yang biasanya digunakan para investor maupun trader yang menggunakan momentum ini adalah Buy Low and Sell High.Investor maupun trader akan entry market ketika harga dekat High dan dekat Low.Alasan yang umum memilih teknik ini sebagai dasar entry market adalah adanya keyakinan Retracement terhadap pergerakan harga ketika sudah mencapai range pergerakan harga rata-rata harian.Artinya retracement akan terjadi ketika harga telah mencapai harga tertentu sesuai dengan perhitungan range harga yang dilakukan sebelumnya.Yang dimaksud dengan Retracement adalah suatu koreksi yang terjadi dari pergerakan harga keatas (Bullish) maupun kebawah (bearish) dan biasanya akan menjadi Support atau Resistance untuk pergerakan harga selanjutnya dan batas imajiner yang diyakini pada umumnya adalah sebesar 33%, 50% dan 66%.Tips dari saya adalah pilihlah Momentum Trading yang sesuai dengan karakter anda dan lakukanlah secara konsisten dan disiplin sehingga sukses untuk mendulang untung bertransaksi Stodex Futures ini dapat Anda peroleh.

Tingkah Laku Investor & Trader "STODEX Futures"

 
Dalam dunia perdagangan berjangka ada dua jenis perilaku setiap hari dapat diamati yang menjadi fenomena biasa yang dilakukan para investor dan trader.Yang pertama : Investor atau Trader itu Risk Averse (menghindari resiko) ketika sedang memiliki posisi Potensial Profit (Floating Profit).Yang kedua : Ketika sedang memiliki posisi Potensial Rugi (Floating Loss), investor maupun trader cendrung menjadi seorang Risk Taker (pengambil resiko).

Contohnya ; Seorang investor atau trader mengambil posisi beli Kospi di harga 163.20 di pagi hari, kemudian harga tersebut naik menjadi 164.20, seorang analis mengetahui dan mengatakan bahwa masih berpeluang untuk naik sampai dengan harga 170.30 dan berpeluang turun ke harga semula.Apabila investor dan trader dihadapkan pada kondisi seperti ini, sebagian besar investor dan trader akan menjadi Risk Averse dan memutuskan untuk melikuidasi posisinya di harga 164.20.Dengan memperoleh keuntungan sebesar 100 point ini, investor dan trader merasa menang dan menilai keputusannya adalah tepat. Setelah posisinya dilikuidasi ternyata adalah benar bahwa harga masih berlanjut naik sampai dengan harga 170.30 dan terjadilah penyesalan.Penyesalan ini sebenarnya adalah karena alasan lainnya yaitu ; decreasing sensitivity, bahwa keuntungan sebesar 610 point berikutnya (dari harga 164.20 menjadi 170.30) memberikan kepuasan yang lebih kecil dari pada keuntungan sebesar 100 point pertama.

Sekarang misalkan keadaan sebaliknya yang terjadi bahwa harga turun dari posisi belinya, ketika seorang analis mengatakan sesi siang harga berpeluang sama besar untuk naik sebesar 300 point atau masih berlanjut turun sebesar 300 point. Dalam situasi seperti ini, hampir dapat dipastikan investor maupun trader akan memilih untuk mempertahankan posisinya dengan posisi floating loss alias Risk Taker. Tips dari saya, biasakanlah membuat rencana trading yang memuat target profit dan batasan loss sebelum bertransaksi di stodex ini dan dilakukan dengan disiplin, karena faktor ini merupakan salah satu kunci sukses untuk Mendulang Untung di bisnis Stodex Futures ini.

Tuesday, January 4, 2011

Metode Penghitungan "STODEX"

 
 
Indeks saham dibentuk dengan tujuan untuk menggambarkan pergerakan harga seluruh saham di satu bursa tertentu.Untuk mencapai tujuan itu, sampel yang diambil harus representatif, meskipun tidak harus besar. Pertanyaannya adalah berapa bobot untuk masing-masing saham didalam sampel atau populasi yang digunakan menghitung indeks. Ada empat cara pembobotan yang biasa digunakan, yaitu : Berdasarkan Harga, Nilai Kapitalisasi, Saham yang Beredar di Publik (Free Float) dan Tidak Tertimbang. Disini saya tidak membahas keempat cara tersebut namun saya akan membahas metode penghitungan yang digunakan Stodex NIKKEI, KOSPI dan HANG SENG.

Yang pertama ; Stodex Nikkei225 merupakan indeks saham yang terdiri dari 225 saham bluechips di bursa Tokyo. Indeks ini dihitung Berdasarkan Harga, selain Nikkei indeks saham lain yang paling populer menggunakan penghitungan berdasarkan harga adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA).DJIA sebagai indeks pertama berdasarkan harga merupakan harga rata-rata dari 30 saham industri besar dan terkenal (Bluechips), umumnya adalah pemimpin dalam industrinya.Untuk memahami penggunaan metode penghitungan Berdasarkan Harga ini saya akan illustrasikan sebagai berikut :

* Harga Saham (Yen) A. 50, B.100, C.150, D.200 = Yen 500
Dengan menggunakan illustrasi diatas, pergerakan indeks saham berdasarkan harga akan ditentukan perubahan harga saham A, B,C,D dengan bobot masing-masing : Saham A. 10% (50/500), Saham B.20% (100/500), Saham C. 30% (150/500), Saham D. 40% (200/500). Maksudnya adalah jika saham A naik 15% sementara tiga saham lainnya tetap, maka indeks akan naik 1,5 % ( 15% x 10%). Namun, jika yang naik 15 % itu adalah saham D dan lainnya tetap, maka indeks akan naik 6% (15% x 40%). Dengan metode penghitungan indeks ini menyebabkan saham yang berharga tinggi mempunyai pengaruh yang sangat besar.Dalam illustrasi diatas, pengaruh persentase kenaikan yang sama (15%) dari saham D adalah 4 kali lebih besar naiknya indeks dari pada pengaruh kenaikan saham A.

Yang Kedua ; Stodex Kospi dan Hang Seng metode penghitungan yang digunakan kedua indeks ini adalah Berdasarkan Nilai Kapitalisasi Pasar.Selain kedua indeks ini metode penghitungan berdasarkan Nilai juga digunakan untuk menghitung indeks S & P500, NYSE, Nasdaq dan juga IHSG dll.Berbeda dengan indeks berdasarkan harga, indeks berdasarkan Nilai memberikan bobot yang lebih besar pada saham yang berkapitalisasi Pasar besar dan bukan pada saham yang berharga tinggi.Yang dimaksud dengan kapitalisasi pasar suatu saham adalah jumlah saham tercatat dikalikan dengan harga pasarnya.Indeks saham Berdasarkan Nilai merupakan metode yang paling banyak digunakan, jauh melebihi penggunaan metode penghitungan indeks lainnya. Keunggulan indeks berdasarkan nilai adalah perubahan indeks ini mencerminkan perubahan nilai kapitalisasi pasar jika mencakup seluruh saham di satu bursa tertentu, jika indeks naik (turun), maka kapitalisasi pasar saham akan naik (turun).Sebagai illustrasi penggunaan metode ini adalah sebagai berikut :

*Nilai Kapitalisasi Pasar (juta Won Korea) A.400, B.200, C.300, D.100 = 1000 (juta Won Korea).
Dengan menggunakan illustrasi diatas, pergerakan indeks saham berdasarkan nilai akan ditentukan perubahan harga saham A,B,C,D dengan bobot masing-masing : Saham A.40% (400/1000), Saham B. 20% (200/1000), Saham C. 30% (300/1000), Saham D. 10% (100/1000). Artimya adalah jika harga saham A naik 15%, maka indeks akan naik 6% (15% x 40%), sementara jika yang naik 15% adalah harga saham D, maka indeks hanya naik sebesar 1,5% (15% x 10%). Penghitungan indeks berdasarkan nilai menyebabkan saham yang mempunyai kapitalisasi besar lebih menentukan pergerakan indeks dibandingkan dengan saham berkapitalisasi kecil.

Dengan memahami metode penghitungan Stodex yang terjadi di Capital Market (Bursa Saham) ini, maka akan lebih mudah bagi anda untuk memprediksi pergerakan harga Stodex Futures yang akan terjadi di Futures Market (Bursa Berjangka) dan hal ini juga merupakan bagian dari analisa fundamental untuk bertransaksi Stodex Futures. Misalnya ketika anda mengetahui bahwa harga saham samsung mengalami kenaikan yang merupakan salah satu saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar di bursa Saham Korea, maka sudah pasti pergerakan harga Stodex Kospi Futures di bursa Berjangka Korea pun akan bergerak naik Begitu juga dengan Stodex Nikkei dan Hang Seng dengan mengetahui pergerakan harga saham bluechips di masing-masing bursa saham kedua stodex ini,maka anda juga akan lebih mudah memprediksi pergerakan harga yang akan terjadi terhadap Stodex Futures di masing-masing bursa berjangkanya.Selamat mencoba.

Stodex Hang Seng Components.

Sejak 14 Oktober 2008, 42 Stodex Hang Seng Constituent :

Hang Seng Finance Sub-index

* HSBC Holdings plc
* Hang Seng Bank Ltd
* Bank of East Asia, Ltd
* HKEx Limited
* China Construction Bank
* Industrial and Commercial Bank of China
* Ping An Insurance
* BOC Hong Kong (Holdings) Ltd
* China Life
* Bank of Communications Ltd
* Bank of China Ltd

Hang Seng Utilities Sub-index

* CLP Holdings Ltd
* Hong Kong and China Gas Company Limited
* Hong Kong Electric Holdings Ltd

Hang Seng Properties Sub-index

* Cheung Kong (Holdings) Ltd
* Henderson Land Development Co. Ltd
* Sun Hung Kai Properties Ltd
* Sino Land Co Ltd
* Hang Lung Properties Ltd
* China Overseas Land & Investment Limited

Hang Seng Commerce & Industry Sub-index

* Wharf (Holdings) Ltd
* Hutchison Whampoa Ltd
* New World Development Co. Ltd.
* Swire Pacific Ltd 'A'
* MTR Corporation Ltd
* China Merchants Holdings (International) Co Ltd
* CITIC Pacific Ltd
* China Resources Enterprise, Ltd
* Cathay Pacific Airways Ltd
* Esprit Holdings Ltd
* Sinopec Corp
* Li & Fung Ltd
* Yue Yuen Industrial (Holdings) Ltd
* Tencent Holdings Limited
* China Unicom Ltd
* PetroChina Company Limited
* CNOOC Ltd
* China Mobile Ltd
* China Shenhua Energy Company Limited
* COSCO Pacific Ltd
* Foxconn International Holdings Ltd
* Aluminum Corporation of China Limited (Chalco)

Stodex NIKKEI 225 Components.

Advantest · ÆON · AGC · Ajinomoto · ALPS · ANA · Asahi Breweries · Asahi Kasei · Astellas · Bank of Yokohama · Bridgestone · Canon · Casio · Chiba Bank · Chiyoda · Chuden · Chugai · Chuo Mitsui Trust · Citizen · Clarion · Comsys · Credit Saison · CSK · Daiichi Sankyo · Daikin · Dainippon Sumitomo Pharma · Daiwa House · Daiwa Securities · Denka · Denso · Dentsu · DNP · Dowa · Ebara · Eisai · Fanuc · Fast Retailing · Fuji Electric · Fuji Heavy Industries · Fujifilm · Fujikura · Fujitsu · Fukuoka Financial · Furukawa · Furukawa Electric · GS Yuasa · Heiwa Real Estate · Hino · Hitachi · Hitachi Construction Machinery · Hitz · Hokuetsu Paper · Honda · IHI · INPEX · Isetan-Mitsukoshi · Isuzu · Itochu · JAL · JFE · J. Front Retailing · JGC · JR East · JR West · JSW · JT · JTEKT · Kajima · Kao · Kawasaki · KDDI · Keio · Keisei · Kikkoman · Kirin · K Line · Kobelco · Komatsu · Konami · Konica Minolta · Kubota · Kuraray · Kyocera · Kyowa Hakko Kirin · Marubeni · Marui · Matsui Securities · Mazda · Meidensha · Meiji Dairies · Meiji Seika · MES · Minebea · Mitsubishi Chemical · Mitsubishi Corporation · Mitsubishi Electric · Mitsubishi Estate · Mitsubishi Heavy Industries · Mitsubishi Logistics · Mitsubishi Materials · Mitsubishi Motors · Mitsubishi Paper · Mitsubishi Rayon · Mitsui & Co. · Mitsui Chemicals · Mitsui Fudosan · Mitsui Kinzoku · Mitsumi · Mizuho · Mizuho Trust · MOL · MSIG · MUFG · NEC · NGK · Nichirei · Nikon · Nippon Express · Nippon Kayaku · Nippon Light Metal · Nippon Meat Packers · Nippon Mining · Nippon Oil · Nippon Paper · Nippon Soda · Nippon Steel · Nippon Suisan · Nissan · Nissan Chemical · Nisshin Seifun · Nisshinbo · Nittobo · Nomura · NSG · NSK · NTN · NTT · NTT Data · NTT docomo · NYK · Obayashi · Odakyu · Oji Paper · OKI · Okuma · Olympus · Osaka Gas · Pacific Metals · Panasonic · Panasonic Electric Works · Pioneer · Resona · Ricoh · Sanyo · Sapporo Brewery · Secom · Sekisui House · Sharp · Shimz · Shin-Etsu · Shinko Securities · Shinsei Bank · Shionogi · Shiseido · Shizuoka Bank · Showa Denko · Showa Shell · SKY Perfect JSAT · SoftBank · Sojitz · Sompo Japan · Sony · SUMCO · Sumitomo Chemical · Sumitomo Corporation · Sumitomo Electric · Sumitomo Heavy Industries · Sumitomo Metal Industries · Sumitomo Metal Mining · Sumitomo Mitsui Financial · Sumitomo Osaka Cement · Sumitomo Realty · Sumitomo Trust · Suzuki · T&D · Taiheiyo Cement · Taisei · Taiyo Yuden · Takara · Takashimaya · Takeda · TDK · Teijin · TEPCO · Tokyo Electron · Terumo · Tobu · Toho · Toho Zinc · Tokai Carbon · Tokio Marine · Tokyo Dome · Tokyo Electron · Tokyo Gas · Tokyu · Tokyu Land · Toppan · Toray · Toshiba · Tosoh · TOTO · Toyo Seikan · Toyobo · Toyota · Toyota Tsusho · Trend Micro · Ube · Unitika · Uny · Yahoo! Japan · Yamaha · Yamato Transport · Yokogawa Electric · Yokohama Rubber

Components 10 besar Pengendali Stodex KOSPI.

Top 10 Stodex Kospi :

* Samsung Electronics
* POSCO
* Hyundai Heavy Industries
* Kookmin Bank
* Korea Electric Power
* Shinhan Financial Group
* SK Telecom
* Woori Finance Holdings
* LG.Philips LCD
* Hyundai Motor

Volatilitas Harga "Stodex Futures" sebagai Peluang Emas.

Siapa bilang volatilitas harga hanya menimbulkan kerugian?? Sebagai seorang yang setiap harinya berkecimpung di bisnis dunia maya alias trading Stodex Futures ini, saya seringkali memperhatikan respon para investor maupun Trader ketika harga sedang bergejolak.Sebaiknya apa yang harus dilakukan ketika terjadi Volatilitas harga yang sangat tinggi? Para investor maupun Trader hendaknya mengidentifikasinya dengan cermat sehingga tidak terjebak dalam spekulasi yang akan mengakibatkan resiko trading yang tinggi. Biasanya hal ini terjadi disebabkan adanya faktor fundamental yang sangat direspon market.

Jika anda percaya Volatilitas itu sebagai respon faktor fundamental, jangan ragu untuk segera menjadi Follower Market. Sebaliknya, jika volatilitas itu sementara ambillah posisi Contrarian alias melawan pasar. Maksudnya adalah anda akan mendulang untung besar jika mengambil posisi beli saat orang lain cendrung mengambil posisi jual, tetapi akan mengalami kerugian besar jika melakukan strategi ini saat runtuhnya WTC dan kasus suprime mortgage. Nah dengan pencermatan pergerakan harga seperti ini anda dapat memanfaatkan volatilitas harga stodex futures menjadi Peluang Emas untuk mendulang untung besar. Selamat mencoba.